Resto Sambel Hejo Sambel Dadak Tebet Desainnya Sangat Menginspirasi

Pada kesempatan kali ini Kami akan membahas tentang desain restoran tradisional, sabagaimana telah dirangkum oleh jasa penyedia pembuatan kitchen set Bekasi mari kita simak ulasannya !

Bangunan bergaya tradisional memang tidak pernah termakan oleh waktu, gaya tradisional diminati karena tidak pernah out of date dan mempertahankan sisi budaya yang sangat khas namun di kota besar gaya bangunan tradisional semakin jarang ditemui karena banyaknya gaya modern yang juga berkembang pesat.

Kelangkaan gaya tradisional di kota besar inilah yang dimanfaatkan oleh salah satu restoran yang terletak di daerah Tebet ini sambel Hejo Sambel Dadak memanfaatkan sisi tradisional pada bangunan nya untuk menciptakan sebuah atmosfer yang berbeda dengan restoran yang lainnya.

Walaupun merupakan restoran masakan Sunda restoran ini memiliki gaya bangunan khas daerah Madura yang memang sangat langka, dapat terlihat pada fasad bangunan ini yang sangat unik. Fasad mengambil komponen alam yang memang banyak digunakan pada bangunan tradisional.

Tiang bangunan mendapatkan sentuhan natural dari batu apung yang melapisinya pori-pori besar yang dimiliki batu apung membuat batu jenis ini memiliki keindahan tersendiri dibandingkan dengan batu alam yang lain. Komponen kayu digunakan pada roda dan juga papan kayu yang memang sengaja diletakkan pada bagian bangunan restoran sebagai aset unik yang menarik.

Sebelum Anda memasuki restoran ini ada baiknya Anda mengamati penggunaan teras pada restoran ini seperti halnya rumah tradisional teras digunakan sebagai area semi outdoor yang dilengkapi dengan kursi rotan bergaya lama dan meja berukir.

Pada salah satu sisinya terdapat daun-daun jendela berwarna-warni yang ditempelkan pada dinding sebagai hiasan untuk menambah kesan lama pada restoran. Terdapat pula ukiran kayu pada sisi yang lain berbeda dengan ukiran kayu tradisional yang lain ukiran kayu yang satu ini tampil dengan warna yang sedikit berani seperti merah, biru dan hijau. Walaupun memang warnanya telah kusam di makan usia.

Tidak jauh berbeda dengan eksteriornya bagian dalam rumah makan ini memberikan nuansa Madura dengan kehadiran berbagai macam furniture yang khas, penempatan dua buah ulekan batu berbentuk persegi dan Ketel memang disengaja untuk menambahkan sisi kuliner pada restoran ini ditambah dengan penempatan kentongan kayu lengkap dengan penggebuknya yang sebenarnya dapat Anda gunakan sebagai pengganti fungsi lonceng sebagai tanda tamu memasuki restoran.

Tidak lengkap jika membahas rumah tradisional Madura namun tidak membahas gebyoknya. Gebyok yang terletak pada tengah restoran merupakan gebyok berusia sampai ratusan tahun dan bukan barang reproduksi sehingga originalitas barang tetap terjaga walaupun tua gebyok masih terlihat lengkap dengan gagang pintu khas dan pengunci kayu pada bagian belakangnya.

Pada batas antar ruang juga terdapat ukiran kayu tua yang mempunyai ukiran dengan bentuk-bentuk yang unik dan menarik. Kursi dan meja terbuat dari kayu jati dan tanpa mendapatkan polesan apapun membuat tekstur kayu jati yang kuat dan kokoh semakin terlihat. Tinggi dudukan kursinya pun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kursi biasa.

Lesung yang biasanya digunakan untuk padi dialihgunakan menjadi wastafel panjang yang cukup untuk 2 keran. Lesung padi yang cukup menjorok ke dalam membuat cipratan air tidak mengenai pengunjung. Untuk menambah keunikan tempat sabun terbuat dari kayu yang dipadukan dengan cermin ukir bergaya khas.

Penggunaan cermin untuk memberi kesan luas pada ruangan dimanfaatkan pada ruangan yang lainnya. Masih sama seperti cermin yang terdapat pada wastafel cermin ini juga memiliki ukiran bingkai yang indah.

Itulah desain rumah makan bergaya Madura atmosfer yang baik dan istimewa akan membuat suasana makan Anda juga semakin spesial.