4 Hal Penting dalam Merawat Bibit Sayur Organik

Dalam menanam bibit sayur, terdapat 7 hal vital dalam merawat Bibit Sayur organik yang wajib Anda perhatikan yaitu, berikut ini beberapa hal penting dalam merawat bibit sayur organis yang telah dilansir oleh ultra florist jasa pembuatan karangan bunga terbaik. diantaranya:

Cahaya/Sinar Matahari

Cahaya matahari sangat berperan penting dalam proses fotosintesis, yaitu suatu proses biokimia berupa pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh setiap tanaman, khususnya tanaman yang memiliki zat hijau daun atau klorofil.

Proses fotosintesis sendiri sangat dibutuhkan tanaman mulai dari usia awal hingga akhir. Oleh karena itu Bibit Sayur di persemaian yang tidak terkena sinar matahari akan menyebabkan bibit tersebut tumbuh tidak normal.

Misal batang akan memanjang tipis dan begitu lemak sehingga tanaman tampak pucat. Sedikitnya sinar matahari yang masuk akan memancing reaksi dari bibit tersebut. Bila Anda menyimpan bibit di tempat gelap atau minim cahaya, Anda akan mengetahui bahwa bibit umumnya akan mengikuti arah cahaya tersebut dengan melengkungkan batangnya ke arah sumber cahaya.

Suhu

Selain cahaya, tanaman saat proses prmbibitan juga membutuhkan suhu yang pas. Artinya suhu tersebut jangan sampai terlalu ekstrim sehingga bisa merusak tanaman itu sendiri. Suhu yang pas untuk tanaman berkisar antara 15-30 derajat celcius.

Suhu yang terlalu panas ataupun terlalu dingin juga tidak baik karena tanaman hanya bisa hidup dengan suhu yang sedang-sedang saja sehingga perlu dilakukan tindakan penyesuaian misal dengan memasang pemanas atau pendingin.

Udara

Sebagai makhluk hidup, tanaman pasti membutuhkan udara untuk bernafas agar bisa tumbuh sehat dan normal. Sangat penting untuk memastikan bahwa aliran udara tetap bisa terpenuhi pada proses pembibitan.

Usahakan tugung semai yang menutupi tanmanan tidak tertutup semua namun harus ada celah yang digunakan untuk mengalirkan udara sehingga tanaman tetap bisa bernafas.

Air dan Kelembapan

Selain udara, tanaman juga membutuhkan air terutama dalam proses pertumbuhan tanaman. Air sendiri tidak hanya sebagai pelarut sel tanaman namun juga sebagai pengangkutan unsur hara dalam tanah. Untuk mendukung pertumbuhan bibit yang baik maka kondisi udara haruslah lembab.

Kelembaban inilah yang harus dijaga dengan kisaran sekitar 70-80%. Oleh karena itu perlu adanya penyiraman rutin terutama saat kondisi cucaca yang panas dan kering.

Benih di pembibitan adalah bibit tanaman yang sangat lemah. Apabila media kekeringan bukan tidak mungkin dapat menyebabkan tanaman mati. Paling tidak, Anda harus menyiram 2-3 kali sehari Namun apabila kelembaban sangat tinggi, seperti pada musim penghujan, maka pastikan untuk menjaga kondisi pembibitan agar jangan sampai terlalu lembab.

Dalam kondisi ini, penyiraman tidak terlalu diperlukan, atau mungkin hanya sesekali saja. Kelembaban yang terlalu tinggi juga tidak baik terutama akibat penyiraman yang berlebihan. Akibatnya adalah dapat mengakibatkan gagal benih yaitu bibit menjadi busuk dan mati karena akar kesulitan “bernafas”.